Tampilkan postingan dengan label Tips&Trik. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tips&Trik. Tampilkan semua postingan

Rabu, 19 Juni 2019

Susunan Media Filter Yang Bagus Untuk Aquascape

Filter merupakan salah satu komponen fital untuk aquascape, tanpa filter tidak ada sirkulasi dan proses penyaringan kotoran dalam tank akuarium, karena dalam aquascape tidak hanya kotoran ikan namun juga ada sisa-sisa daun tanaman yang mati dan ini bisa meningkatkan kadar amoniak dalam tank kita yang bisa menyebabkan ikan keracunan dan memicu munculnya algae.

Oleh sebab itu filter dalam hobi aquascape begitu fital, namun tidak sembarang filter bisa digunakan untuk aquascape, yang paling direkomendasikan adalah filter jenis external canister, kenapa filter external canister sangat direkomendasikan? karena filter canister memiliki kapasitas media filter yang banyak dan luas sehingga dapat menampung media filter yang cukup banyak dan dapat menghasilkan filterasi yang baik.

Jenis media filter serta susunan media filter juga mempengaruhi proses filterasi yang membuat air jernih atau tidaknya serta mempengaruhi proses nitrifikasi, apa itu proses nitrifikasi? Proses nitrifikasi adalah sebuah proses dimana amoniak diubah menjadi nitrat oleh bakteri nitrifikasi, seperti yang sudah saya jelaskan diatas amoniak merupakan racun untuk fauna karena bisa merusak sistem pernafasan serta makanan untuk alga sehingga dapat menyebabkan alga mudah tumbuh di tank kita.

Lalu jenis media filter apa yang bagus? Jenis media filter ada 3 yaitu biologis, mekanik, dan kimiawi. Media filter biologis seperti bio ring, batu apung, cristal bio. Media filter mekanik seperti kapas, spons, jap mat. Media filter kimiawi seperti karbon aktif dan resin cation.

Kemudian susunan Media filter yang bagus bagaimana? Susunan media filter yang bagus seperti gambar berikut :
susunan media filter
1. Media filter jenis mekanik jenis spons atau jap mat diletakkan dibagian paling bawah bertujuan untuk menyaring kotoran kasar seperti sisa daun busuk kotoran ikan dll.

2. Media filter biologis fungsi utama media filter ini adalah sebagai tempat hidup bakteri baik yang berguna untuk mengurai amonia menjadi nitrit, volume media filter jenis ini harus lebih banyak dari media filter jenis lain tujuannya agar lebih banyak bakteri baik yang hidup, saya pribadi menggunakan media filter seachem matrik betuknya seperti gambar diatas, namun bisa juga menggunakan batu apung ataupun cristal bio. 


3. Media filter mekanik jenis kapas putih yang biasa beredar di pasaran, penggunaan media filter ini untuk menyaring kotoran halus.

4. Media filter Kimiawi, media filter kimiawi bersifat optianal bisa di gunakan ataupun tidak, saya pribadi merekomendasikan resin cation merk seachem purigen karena lebih efektif dari karbon aktif.

Nomer 1 - 3 merupakan media filter yang harus ada, dan susunannya tidak boleh salah sebab tahapannya adalah penyaringan kotoran besar - penguraian amoniak oleh bakteri baik - menyaring kotoran kecil sehingga hasinya akan membuat air tampak jernih dan sehat untuk ikan dan tanaman kita. Semoga bermanfaat.

Senin, 03 Juni 2019

Lampu Aquascape Yang Bagus Untuk Pertumbuhan Tanaman


Semua tanaman membutuhkan cahaya untuk proses fotosintesis tanpa cahaya tanaman tidak akan bisa hidup sebab proses fotosintesis adalah proses dimana tanaman menghasilkan makanan dan energi untuk kebutuhan hidup dan berkembang tanaman tersebut.

Di alam tanaman memperoleh cahaya dari sinar matahari, sedangkan diekosistem tertutup seperti aquascape kita harus menambahkan cahaya yang bersumber dari lampu untuk memenuhi kebutuhan cahaya tanaman.

Namun tidak sembarang lampu bisa digunakan untuk aquascape sebab jika kita salah memilih lampu keseimbangan dalam aquascape akan terganggu dan bisa menyebabkan terjadinya hal - hal yang tidak kita inginkan, misalnya lampu UV memang cukup bagus untuk tanaman namun bisa membunuh bakteri baik serta bisa menyebabkan cacat pada ikan dan tidak baik untuk mata manusia yang melihatnya dalam jangka panjang.

Maka dari itu kita tidak boleh sembarangan memilih lampu untuk tank kita, ada beberapa jenis lampu yang dianjurkan seperti lampu LED, florescent, dan halogen, namun lampu LED lah yang paling di ajurkan selain daya tahan lampu yang cukup lama bahkan ada yang bisa tahan sampai 50.000 jam juga karena lampu ini tidak terlalu menghasilkan panas yang berlebih sebab diaquascape suhu juga dapat mempengaruhi ekosistem.

Lalu apakah semua lampu LED bisa digunakan untuk aquascape? jawabannya adalah tidak, sebab satuan lampu tidak hanya Watt saja tapi ada satuan Kelvin, dan Lumen.  Apa itu kelvin dan Lumen ?

Kelvin dalam satuan cahaya adalah satuan yang digunakan untuk mengukur warna atau temperatur warna dari suatu sumber cahaya dan kelvin sendiri tidak berkaitan dengan tingkat terang atau tingkat panasnya sebuah lampu, semakin tinggi nilai kelvin dalam sebuah lampu maka akan menghasilkan warna cahaya semakin kebiruan, sedangkan semakin sedikit nilainya akan menghasilkan warna cahaya yang semakin terlihat menguning lebih jelasnya lihat gambar di bawah ini :


Lumen adalah satuan untuk mengukur jumlah total cahaya yang terlihat oleh mata manusia, lumen ini lah yang mempengaruhi terlihat lebih terang atau tidaknya sebuah cahaya lampu yang diterima oleh mata kita.

Secara awam Watt dan Kelvin merupakan acuan setandar untuk memilih lampu aquascape, namun untuk proses fotosintesis tanaman memerlukan cahaya berwarna biru dengan panjang gelombang 440 - 460 nm dan merah dengan panjang gelombang 620 - 650 nm, lihat diagaram dibawah ini :

Namun jika kita hanya menggunakan lampu dengan cahaya biru dan merah yang memang bagus untuk fotosintesis tanaman tapi kurang bagus untuk dipandang, sedangkan aquascape dibuat dengan tujuan dasar untuk hiasan yang indah dipandang mata kita.

Maka dari itu lampu yang cocok untuk aquascape adalah lampu yang memiliki pancaran warna putih, biru, dan merah. Sederhananya lampu LED 6500 - 8000 Kelvin atau lampu LED Cool Daylight cocok digunakan untuk aquascape  lampu jenis ini banyak tersedia dipasaran namun saya merekomendasikan menggunakan merk phlips karena memiliki lumen yang lebih tinggi dari merk lainnya.

Lalu berapa watt yang cocok untuk aquascape saya?
Ukuran watt sebenarnya bukan acuan yang paling baik untuk menentukan lampu aquascape namun dengan ukuran PAR tapi karena alat ukur par yang mahal banyak orang menggunakan satuan watt/liter, jawaban dari pertanyaan tersebut adalah tergantung jenis tanaman yang kamu gunakan dan seberapa padat tanaman yang kamu tanam, jika menggunakan tanaman yang tergolong hight ligh maka untuk hasil yang bagus maka gunakan pencahayaan yang tinggi pula, demikian juga untuk tanaman jenis low light juga harus menggunakan pencahayaan yang rendah sampai medium.

Baca juga : 10 Tanaman Low Light Untuk Aquascape Dan Cocok Untuk Pemula

Panduan kasar Watt per liter :

0,25 Watt per Liter = Pencahayaan Rendah
0,50 Watt per Liter = Pencahayaan Sedang
0,80 - 1,0> Watt per Liter = Pencahayaan Tinggi  


Bersambung part 2

Kamis, 30 Mei 2019

Sandstone Sibatu Cantik Dan Murah Untuk Aquascape


Ada banyak pilihan batu untuk aquascape mulai dari Seiryu, Ohko, Lava rock, Black Pagoda dan lain sebagainya, namun akhir - akhir ini ada salah satu batu yang lagi hit yaitu batu yang bernama sandstone, sesuai dengan namanya batu ini adalah jenis batu sedimen terdiri dari mineral berukuran pasir atau butiran batuan yang bersar dari pecahan batuan - batuan lainnya, dan merupakan jenis batuan sedimen umum serta banyak ditemukan dalam cekungan sedimen diseluruh dunia.  

Batu ini memiliki berat yang cukup ringan, memiliki pola yang tidak beraturan, dan memiliki tampilan warna yang tergolong natural serta sangat cocok digunakan untuk aquascape dengan tema tebing, iwagumi yang berkonsep pegunungan batu seperti pegunungan karst yang asli ada di alam seperti ini :



Tidak hanya keunikan dan kecantikan bentuknya batu ini banyak diminati, namun juga karena memiliki harga yang tergolong murah di pasaran dijual per kilogram sekitar Rp 10.000 - Rp 25.000 semakin unik bentuk dan polanya maka harganya lebih mahal.



Seperti yang sudah saya sebutkan tadi batu ini cocok digunakan untuk aquascape dengan tema tebing, karena karakteristik batu sandstone ini memiliki cekungan - cekungan kecil dan pori - pori yang lumayan besar maka sangat pas jika di tempeli moss, dan disandingkan dengan pasir silica maupun soli agar terlihat lebih natural.

Semoga bermanfaat...    

Batu Apung Sebagai Media Filter Dan Rumah Bakteri Untuk Aquascape

batu apung

Kalian pasti tidak asing lagi dengan batu apung bukan? Ya, batu apung memiliki fungsi yang bagus untuk di gunakan sebagai media filter maupun sebagai rumah bakteri di tank sobat karena karakteristik batu apung memiliki rongga – rongga kecil yang berguna sebagai tempat koloni bakteri baik.

Batu apung atau bisa juga di sebut pumice ini menjadi salah satu pilihan bagi para scaper untuk di jadikan media filter maupun dijadikan rumah bakteri baik di tank dan pastinya ramah di kantong, batu ini di jual di pasaran kisaran harga Rp 10.000 – Rp 25.000 / liternya, sangat ekonomis bukan.

Saya pribadi menggunakan batu ini untuk media filter maupun rumah bakteri di tank saya alasan dasarnya karena lebih ekonomis dan hasilnyapun juga bagus tidak kalah dengan produk bermerk, karna memang kebanyakan produk bermerkpun menggunakan batu ini sebagai bahan dasarnya.

Batu apung sebagai media filter

Jika ingin menggunakan batu apung sebagai media filter langkah pertama adalah mencuci terlebih dahulu batu tersebut kemudian letakkan batu apung di lapisan kedua jika mengganakan canister DIY seperti saya, peletakannya seperti gambar berikut :
Penjelasannya japmat / spon filter bertujuan untuk menyaring kotoran besar seperti daun tanaman, dan batu apung sebagai media koloni bakteri, kapas filter digunakan untuk menyaring kotoran halus/ lembut.

Batu Apung Sebagai Rumah Bakteri 

Tidak hanya di gunakan didalam canister batu apung juga bisa digunakan didalam tank sebagai rumah bakteri, susunan penempatannya didalam tank sebagai berikut :
  1. Bakteri starter 
  2. Batu apung
  3. Pupuk dasar
  4. Soil / pasir malang 
Catatan : Sebelum di gunakan cuci dahulu batu apung tersebut untuk menghilangkan kotoran dan serbuk halus yang menempel di batu.

Semoga bermanfaat... 

Senin, 10 Desember 2018

Mengenal Brown Algae Di Aquascape Dan Cara Mengatasinya

Brown algae



Brown algae atau biasa di sebut diatoms (Diatomaceae) adalah jenis ganggang yang tidak berbahaya namun kemunculannya sangat mengganggu penampilan aquascape milik kita, alga ini biasa muncul pada tangki baru yang masih berumur satu sampai tiga minggu, ganggang ini dapat melapisi setiap permukaan dalam tangki seperti substrat, kaca, peralatan teknis, daun tanaman dan dekorasi.

Sebenarnya penyebutan nama brown algae pada alga ini tergolong salah karena pada dasarnya ganggang coklat sejati adalah Phaeophyceae dan tidak hidup di air tawar orang menyebut brown alga karena warnanya.

Penyebab Umum

Munculnya diatom selama fase awal di tangki aquarium sebenarnya normal, serta kemunculannya menandakan belum seimbangnya ekosistem di dalam aquarium, diatom menyukai AMONIA dan SILIKAT untuk tumbuh dan berkembang karena mereka membangun dinding sel kotak mereka dari zat ini.

Secara umum alga ini muncul disebebakan oleh beberapa faktor, beberapa faktor tersebut adalah :

CO2

Kurangnya kandungan CO2 terlarut dalam air juga menjadi penyebab tumbuhnya alga ini, akuarium baru tanpa injeksi CO2 dan menggunakan cahaya yang sangat minim dapat mempercepat kemunculan si alga ini, jadi keseimbangan C02 dan cahaya harus di perhatikan.

Pasir silika dan batu Zeloit

Penggunaan pasir silika sebagai substrate maupun sebagai dekorasi serta penggunaan batu zeloit sebagai media filter juga menambah peluang si alga ini untuk tumbuh, hindari penggunaan pasir silika dan batu zeloit sebagai media filter secara bersamaan.

Amonia

Karena ganggang ini menyukai amonia untuk tumbuh maka hindari memasukkan ikan dalam fase awal atau dalam minggu pertama setelah set up.karena dalam fase ini bakteri baik pemakan amonia belum berkembang, kotoran ikan dan sisa makanan ikan serta daun tanaman busuk adalah faktor munculnya amonia.


Pencegahan

Setelah mengetahui penyebab kemunculan si alga ini lankah pencegahan yang menurut saya efektif adalah :
  • Menyeimbangkan Tingkat pencahayaan dan CO2.
  • Menggunakan media filter yang bagus seperti crystal bio, bio ring, seachem matrix, batu apung, kapas halus serta kapas kasar, juga gunakan bakteri setarter untuk mempercepat perkembangan bakteri baik.
  • Memasukkan pemakan alga di hari ketiga setelah set up, pemakan alga seperti keong tanduk cukup ampuh selain rakus memakan alga ini keong ini juga memakan daun tanaman yang membusuk sehingga dapat mengurangi pemicu munculnya amonia.


Penanganan

Seperti yang sudah saya jelaskan diatas dengan mengetahui penyebab munculnya alga ini maka dengan menghindari atau mengurangi penyebab kemunculan alga ini adalah langkah yang paling bagus, namun jika alga ini sudah tumbuh di akurium kita maka agan tidak perlu kawatir ada langkah untuk membersihkannya yaitu dengan cara memasukkan pemakan alga yang cukup ampuh seperti keong tanduk, ikan SAE, dan ikan ottocinclus affinis. Agar efektif setelah memasukkan pemakan alga jangan pernah memberi pakan ikan hingga beberapa hari kedepan. 

Sekian dari saya jika ada pertanyaan lebih lanjut tentang alga ini silahkan bertanya di kolom komentar di bawah ni. Terimakasih.